Ambon – Warga yang terpapar Covid-19 di Kota Ambon kini terus mengalami peningkatan. Sebelumnya warga yang terkonfirmasi hanya 9 orang kini naik menjadi 12 orang.

Mereka yang terpapar Covid tersebut kini menjalani perawatan medis disejumlah rumah sakit dan ada yang yang sementara melakukan isolasi mandiri.

“Sampai kemarin ada 12 kasus, yang dirawat di RSU dr. Haulussy ada 4 orang, kemudian RSUP dr. Johanes Leimena 3 orang dan di RS Bhayangkara Polda Maluku 1 orang. Sisanya itu isolasi mandiri dirumah masingi-masing,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon drg. Wendy Pelupessy, kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Rabu (27/7/2022).

Menurutnya, naiknya kasus tersebut maka masyarakat jangan lagi lengah terhadap penerapan protokol kesehatan.

“Dan kita prediksikan kasus ini akan terus naik bertambah, sehingga masyarakat jangan abai terhadap protokol kesehatan, sebab itu adalah satu-satunya cara untuk melindungi diri kita, disamping kita melaksanakan vaksinasi booster,” jelasnya.

Dengan adanya penerapan regulasi baru bagi setiap pelaku perjalanan baik yang menggunakan kapal laut maupun udara wajib mengantongi hasil vaksin tahap III, maka berpengaruh terhadap adanya vaksinasi tersebut diseluruh sentra vaksinasi yang ada di Kota Ambon.

“Pengaruh sekali, coba kita lihat dengan beberapa hari di central vaksinasi dilapangan Merdeka yang sebelum ada edaran ini hanya paling tinggi sekitar sebesar hampir 200 orang. Tapi setelah ada edaran yang berlaku mulai tanggal 17 Juli kemarin, terjadi peningkatan ada yang di atas 200 ada pernah sampai 400 sehari,” bebernya.

Ditegaskan, masyarakat akan melakukan vaksinasi jika ada regulasi yang mengataur hal tersebut.

“Kalau tidak ada regulasi yang mengatur maka masyarakat acuh, tetapi begitu ada regulasi masyarakat mau untuk melakukan vaksinasi tetapi kita mengharapkan dengan kesadaran sendiri itu, agak susah seperti itu padahal ini merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari Covid-19,” jelasnya.

Diakui, vaksin Booster sudah mengalami peningkatan yang cukup signifikan sekitar 18 persen. Angka ini naik secara perlahan, rata-rata minimal 0.1 atau 2 persen setiap harinya.

Saat ini Kota Ambon masih ada dalam aturan PPKM level 1 dimana kegiatan masyarakat memang dilonggarkan, namun semua aktivitas harus dengan protokol kesehatan yang ketat, termasuk screening melalui aplikasi PeduliLindungi.

“Tetap kita masih berada di level 1, dengan pemberlakuan yang diatur sesuai dengan Instruksi Wali Kota Nomor 13 Tahun 2022 sebagaimana disampaikan oleh Jubir Satgas Covid Kota Ambon,” ujarnya.

Saat di tanyakan soal capaian vaksinasi sendiri, mantan Kepala Puskesmas Waihaong ini menegaskan, salah satu cara pengendalian penyebaran Covid-19, yakni dengan melaksanakan vaksinasi Booster atau dosis ketiga.

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Ambon dan Satgas penanggulangan Covid-19, hingga kini masih terus bekerja keras untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan melaksanakan vaksinasi.

Wendy mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi baik tahap I, II dan booster hingga kini masih dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, TNI dan Polri, yang ada di Kota Ambon.

“Sampai saat ini masih membuka layanan vaksinasi, kepada masyarakat yang belum vaksin, baik untuk tahap I, II maupun booster,” ucapnya.

Layanan vaksinasi itu dibuka setiap hari di tribun lapangan Merdeka, maupun seluruh Puskesmas, serta seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Kota Ambon.

“Bagi yang merasa belum divaksin silahkan datang untuk divaksin. Kita layani setiap hari, kecuali booster, sebab booster ini membutuhkan diatas 10 orang untuk satu vial,” jelasnya.

Wendy mengaku, untuk capaian vaksinasi booster sendiri di Kota Ambon, baru diangka 18 persen. Hal itu tentu sangat jauh dari harapan, untuk menyamai vaksinasi tahap pertama maupun kedua.

“Untuk vaksinasi ketiga atau booster Kota Ambon baru capai 18 persen. Sedangkan untuk tahap II, sudah mencapai 80 persen. Dan tahap I, sudah diatas 100 persen,” beber Wendy.

Pihaknya berupaya untuk angka vaksinasi Booster ini harus mencapai 70 persen. (dm2)

Bagikan: