Ambon – Dinas Pariwisata (Dispar) Maluku Tenggara (Malra) tengah mematangkan persiapan untuk menyambut acara berskala internasional yacth rally.
Setelah dua tahun absen, acara akbar Wonderful Sail to Indonesia (WSI) 2022 siap dihelat di Kabupaten Maluku Tenggara.
Kepala Dinas Pariwisata Maluku Tenggara Nurjanah Yunus mengatakan, seperti tahun 2018 dan 2019, Maluku Tenggara ditetapkan sebagai pintu masuk dari 16 titik singgah peserta WSI di Nusantara.
“Untuk tahun 2022, peserta Wonderful Sail to Indonesia akan singgah di Maluku Tenggara melalui Ohoi (desa) Uf, Kecamatan Kei Kecil Timur Selatan,” kata Nurjanah, Selasa (12/7/2022).
Sepeti diketahui, selama dua tahun (2018-2019) peserta WSI tiba di Maluku Tenggara melalui Ohoi Debut, Kecamatan Manyeuw.
Agar acara yacth rally berjalan lancar dan sukses, Dinas Pariwisata Maluku Tenggara terus melakukan berbagai persiapan, mulai dari penyiapan agenda sampai koordinasi dengan pihak penyelenggara antara lain, Badan Karantina, Imigrasi, Bea dan Cukai, serta Syahbandar untuk persiapan dokumen kapal dan wisatawan.
“Sampai hari ini kami terus melakukan persiapan, berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk menyambut acara yacth rally tahun 2022,” jelasnya.
Pilihnya Ohoi Uf sebagai pintu masuk karena memiliki fasilitas yang memadai seperti armada, guest house dan lain-lain.
“Ini (lokasi) langsung ditetapkan oleh mereka sendiri (event organizer ),” tandasnya.
Nurjanah menjelaskan, sebanyak 30 yacth yang membawa sekitar 100 orang dari berbagai negara seperti Belanda, Australia, Austria, Amerika, Perancis, Inggris, Jerman dan Kanada akan berlabuh di Teluk Dom (teluk yang mempertemukan batas laut wilayah adat Nufit Roa dan Nufit Nangan) .
Wisatawan mancanegara tersebut akan berada di Maluku Tenggara selama seminggu dari 15 sampai 22 Juli.
“Acara seremonial tanggal 15 Juli dimana kita menerima secara resmi seluruh peserta. Tanggal 15 sampai 22 Juli ada atraksi pariwisata yang akan kami suguhkan kepada mereka (wisatawan),” jelasnya.
Nurjanah memastikan, kehadiran para wisatawan akan memberi nilai tambah karena pasokan kebutuhan logistik dan lain-lain diambil di Maluku Tenggara selama mereka (yachter) berada di bumi Larvul Ngabal. (dm2)