Ambon – Penjabat Walikota Ambon Bodewin M. Wattimena berharap dengan pengerukan sedimentasi ini tahun depan di jembatan Desa Waiheru tidak terjadi banjir lagi.

“Tahun ini banjir di Waiheru, seharusnya tidak boleh terjadi. Persoalan yang menyebabkan banjir ini yang mesti kita selesaikan. Banjir yang terjadi disini juga bukan karena genangan air hujan, tapi karena luapan air,” kata Bodewin kepada awak media saat diwawancarai usai melakukan tinjauan lokasi banjir di Desa Waiheru, Rabu (13/7/22).

Menurutnya, semua titik yang tertimpa bencana menjadi prioritas Pemkot Ambon. Ada yang bisa dilakukan perbaikan sedemikan mungkin, ada yang harus pihaknya rancang untuk dibuat tahun depan.

“Banjir ini mudah kita indentifikasi, kalau longsor agak sulit. Kita tidak tahu struktur tanah kapan terjadi longsor, tapi kalau banjir kalau hujan deras pasti banjir. Penyebabnya itu yang mesti kita selesaikan supaya tahun depan tidak lagi terjadi banjir seperti ini,” ujarnya.

Bodewin menjelaskan, sedimentasi di daerah aliran sungai, ini juga salah satu penyebab karena ada penambangan Galian C di sebelah atas. Sehingga pada saat hujan materialnya terbawa menyebabkan endapan di sini, sehingga permukaan sungai menjadi rendah dan menyebakan air naik lewat talud.

Orang nomor satu di Pemkot Ambon ini juga mengungkapkan, kalau aliran sungai ini normal saja, tidak mungkin terjadi banjir karena luapan air hujan. Ini karena permukaan air yang rendah akibat sedimentasi.

“Ini hanya soal sedimentasi di aliran sungai, karena itu saya sudah bilang Kadis PU untuk koordinasi yang menjadi bagian Pemerintah Kota Ambon, kita lakukan normalisasi,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, kebetulan Kepala Desa Nania dan Waiheru, mereka berinisiatif meminta bantuan dari mereka yang di atas untuk meminjam alat beratnya untuk mengeruh sedikit demi sedikit sedimentasi ini.

“Jadi kita datang untuk berkoordinasi dengan PDAM, karena ada pipa PDAM yaang mesti besok untuk dibuka dan sampah akan dikeruk serta nanti mereka putar lagi untuk keruk bagian atas,” tambahnya. (dm2)

Bagikan: