Masohi – Debit air bersih di Kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) mengalami penurunan jauh akibat kemarau panjang. Kondisi ini dapat mengancam ketersediaan air bersih di Kota Masohi.

“Kondisi saat ini alami musim kemarau yang panjang. Musim kemarau ini kita punya debit air khususnya mata air permukaan turun jauh sekali,” ujar Direktur Perusahan Umum Daerah (PERUMDA) Air Minum Tirta Nusa Ina Malteng Calvin D. Tahamata di Masohi, Rabu (13/4/2023).

Tidak hanya faktor musim kemarau, tidak adanya hutan lindung di sekitar mata air juga berpengaruh terhadap turunya debit air.

Calvin mengatakan di sekitar mata air kini tidak ada hutan lindung lagi karena sudah dijadikan sebagai lahan garapan, serta berdekatan dengan pemukiman warga.

Pada hal seperti biasanya radius 100 meter dari mata air harus ada hutan lindung agar dapat menjaga kondisi mata air.

“Kondisi ini sudah dialami sejak lama di kota ini. Kalau musim kemarau sudah seperti ini dan kalau hujan debit airnya masih bolehlah begitu. Artinya musim hujan diberikan bonus saja lah begitu,” ungkap Calvin.

Meski begitu kata Calvin, PERUMDA terus melakukan pelayanan kepada masyarakat Kota Masohi dengan optimalisaai mesin pompa, mesin pompa untuk sumur dangkal maupun sumur dalam.

Dari kondisi inilah sehingga para karyawan harus kerja ektra dengan penambahan waktu kerja. “Waktu operasi (kerja) yang biasanya 8 jam saja. Dinaikan menjadi 20 jam. Apalagi bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan,” ujarnya.

Namun, untuk bisa menjamin kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Masohi, lanjut Calvin, pihaknya telah menggerahkan semua tenaga tanpa kenal waktu.

“Kita jam 2 pagi sudah on gitu, sampai jam 11 siang off kemudian istirahat 2 jam. Lanjut lagi hingga jam 12 malam setelah itu off,” pungkasnya.

Calvin menambahkan, untuk menjamin akan kebutuhan air bersih, maka kedepannya PERUMDA Malteng sudah distribusikan air bersih langsung dari Air Noa. Yang infrastrukturnya sudah dikerjakan pada 2022 dan tahapan pekerjaan akan dilanjutkan di 2023.

“Proyek itu dikerjkan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku dan Balai Pemukiman dan Prasarana Wilayah (BPPW) Maluku. BWS akan kerjakan Air Bakunya dan untuk BPPW menggerjakan bak penampung dan peremajaan pipa,” kata Calvin.

Calvin mengungkapkan Air Noa ini bisa menjamin kebutahan air bersih meski terjadi musim kemarau panjang. (dm1)

Bagikan: