Ambon – Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nathaniel Orno, menghadiri Wisuda Sarjana dan Pasca Sarjana periode I Tahun 2022 Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon di Aula kampus IAKN, Kota Ambon, Jumat (29/7/2022).
Jumlah wisudawan yang dilepas pada periode ini sebanyak 57 orang. Puluhan wisudawan tersebut terdiri dari satu orang Doktor (S3) Program Studi Pendidikan Agama Kristen, enam orang Magister (S2) Program Studi Pendidikan Agama Kristen, satu orang Magister (S2) Program Studi Musik Gerejawi, 32 orang Sarjana (S1) Program Studi Pendidikan Agama Kristen, delapan orang Sarjana (S1) Program Studi Bimbingan Konseling Kristen, satu orang Sarjana (S1) Program Studi Pendidikan Kristen Anak Usia Dini, tiga orang Sarjana (S1) Program Studi Pastoral Konseling, satu orang Sarjana (S1) Program Studi Agama dan Budaya, satu orang Sarjana (S1) Program Studi Pariwisata Budaya dan Agama dan tiga orang Sarjana (S1) Program Studi Pendidikan Seni Musik.
Wagub menyampaikan selamat dan memberikan apresiasi kepada para wisudawan dan segenap jajaran civitas akademika yang terus membentuk generasi muda Maluku untuk Indonesia Maju.
“Kinerja ini merupakan persiapan jelang tahun 2045. Sebab di tahun itu, Maluku dan Indonesia akan genap berusia 100 tahun,” kata Wagub.
Ia pun menginginkan, masyarakat bisa menikmati kemajuan yang signifikan dari sektor ekonomi, politik, sosial dan kebudayaan.
“Namun demikian, pertanyaan sederhananya, apakah SDM Maluku bisa kompetitif dan mampu menjadi tuan rumah atau sekedar penonton di rumah sendiri?” tanya Wagub.
Berdasarkan data BPS Maluku per Agustus tahun 2021, jelas Wagub, sebanyak 42,86 persen penduduk Maluku yang bekerja masih didominasi lulusan SMP ke bawah, sisanya 19,32 persen adalah sarjana dan diploma.
“Itu artinya, tenaga kerja ahli masih belum mencukupi kebutuhan pembangunan di berbagai sektor,” ungkap Wagub.
Masih kata Wagub, dari 140 juta angkatan kerja per tahun 2021, 9 juta diantaranya masih pengangguran karena pandemi. Jumlah ini, belum dihitung dengan penduduk usia produktif yang siap di dunia kerja sebanyak 1,8 juta dari SMA dan 1,7 juta dari lulusan perguruan tinggi.
“Sementara di sisi lain, lapangan kerja yang tersedia hanya sekitar 3,6 juta. Sedikitnya lapangan kerja dari jumlah pencari kerja yang terus meningkat, memaksa lembaga pendidikan kita termasuk IAKN harus mendidik mahasiswa yang bisa menciptakan lapangan kerja menuju Indonesia maju,” papanya.
Komitmen inilah, yang membuat pemerintah pusat, sebut Wagub, telah merumuskan kriteria SDM unggul, antara lain berbudi pekerti luhur, berkarakter kuat, toleran, jujur, berhati Indonesia, berideologi Pancasila, berakhlak mulia, bekerja keras, berdedikasi dan menguasai keterampilan serta ilmu pengetahuan.
“Untuk itu, saya berharap, momentum ini dapat merefleksikan posisi IAKN dalam memproduksi SDM unggul dan terpercaya. Saya meyakini itu, sebab sumbangan kampus ini amat sangat besar terutama dalam membangun persepsi masyarakat.
Kita harus berani berkata bahwa kemiskinan di Maluku itu soal masa lalu, kerja keras dan cerdas adalah soal masa kini yang harus dikeluarkan di tengah kekayaan alam Maluku yang melimpah. Caranya harus hidup disiplin dan optimis,”ujarnya Wagub.
Memang menurut Wagub, pengangguran dan kemiskinan selalu berbanding lurus. Olehnya itu, dibutuhkan kerjasama perguruan tinggi dengan pemerintah dalam mengatasinya.
IAKN pun harus memperteguh komitmennya untuk berkontribusi mewujudkan SDM unggul dan terpercaya.
“Keberhasilan seorang lulusan perguruan tinggi di dalam masyarakat, ditentukan oleh kemampuan menyesuaikan diri, mencapai target dan menjawab tantangan. Sebab, kompetisi yang ketat dalam dunia kerja tidak bisa dihindari. Artinya, wisuda ini bukan akhir kita belajar melainkan harus tekun dalam mengembangkan kemampuan analisa dan memecahkan masalah kemasyarakatan dan kemanusiaan, karena permasalahan di dunia nyata bersifat holistik serta multidimensional,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Rektor IAKN Dr. Yance Z. Rumahuru, menyampaikan harapannya agar para wisudawan menjadi pribadi yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Wisudawan juga harus siap menjadi pemimpin yang adil dan mensejahterakan.
Rektor pun meminta mereka untuk tidak mudah putus asa saat ditempa berbagai masalah. Sebab, salah satu syarat agar bisa menjadi manfaat bagi masyarakat adalah menjadi pribadi yang kuat dan terus mengasah serta memperbaiki diri.
“Harapannya, mereka tidak menjadi pribadi yang pasif, namun bisa menciptakan pekerjaan melalui bidang keilmuan mereka masing-masing. Dan kurikulum kami sudah dirancang sehingga selain memiliki skil IT, tapi juga diimbangi dengan karakter dan etika yang baik,” tandas Rektor.
Turut hadir Kakanwil Kemenag Maluku H. Yamin, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Semmy Huwae dan undangan lainnya. (dm3)