
Ambon – DPRD dan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon telah sepakat retribusi sampah bagi warga di Kota Ambon sebesar Rp. 17.500 per bulan.
“Tadinya (retribusi sampah per bulan) Rp. 6.000, tapi kemudian kita sepakat untuk dinaikan menjadi Rp. 17.500 per bulan,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Ambon, Rustam Latupono, di Gedung DPRD Kota Ambon, Senin (30/1/2023).
“Saya pikir angka ini cukuplah kalau dibandingkan dengan di daerah Jawa yang sampai Rp. 30.000 per bulan,” bandingnya.
Menurut politisi Partai Gerindra itu, potensi retribusi sampah di Kota Ambon cukup besar untuk membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kota Ambon.
“Kenapa sampah di Ambon tidak terkelola dengan baik sehingga terjadi tumpukan sampah dimana-mana, itu karena soal minimnya armada. Kalau retribusi sampah ini optimal, maka bisa saja dari situ ada penambahan armada,” katanya.
Dengan itu, lanjut Rustam, problem sampah di Kota Ambon bisa teratasi dengan baik.
“Artinya kalau sebelumnya Rp. 6.000, sementara sampah ini harus diangkut setiap hari. Ada yang kalau mereka angkut sampah Rp. 5.000 sampai Rp.10.000 satu kali angkut kita kasih. Dengan itu, kita tetapkan nominalnya. Jadi itu yang kita dorong dan diharapkan tidak ada kendala untuk peningkatan PAD dari retribusi sampah ini,” harapnya.
Sementara terkait mekanisme penagihannya, kata Rustam, itu akan dikembalikan ke masing-masing desa/negeri dan kelurahan.
“Jadi mekanismenya tidak tersentral di Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon karena kalau di desa/kelurahan dia lebih tahu mana masyarakatnya yang membuang sampah”.
“Jadi pasti lebih dominan di 4 Kecamatan di Kota Ambon yang berpotensi terlepas dari Leitimur Selatan. Itu bila dikelola dengan baik oleh desa/kelurahan, maka saya kira kita optimis untuk peningkatan PAD,” tuturnya.
Terkait kapan mulai diterapkan, Rustam mengaku saat ini sedang dalam rancangan Peraturan Walikota yang diharapkan dalam waktu dekat ini bisa diberlakukan.
“Nanti ditetapkan dalam Perwali. Kita minta secepatnya agar tahun ini sudah bisa berlaku tarif baru itu,” ujarnya. (dm2)