Ambon – Wakil Ketua DPRD Kota Ambon Rustam Latupono mengkritik Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terhadap pengelolaan tiga pasar rakyat di Kota Ambon yang hingga kini tidak berfungsi.

Bangunan pasar yang dibangun oleh Pemerintah Kota Ambon yakni Pasar Nusaniwe yang berlokasi di kawasan Air Low Kecamatan Nusaniwe, pasar Air Kuning Wara di Negeri Batu Merah Kecamatan Sirimau. Dan Pasar Hutumuri yang berlokasi di kuburan Negeri Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan. Ketiga bangunan pasar rakyat itu dinilai mubazir.

Pembangunan ketiga pasar itu telah menghabiskan anggaran sebesar Rp. 12 miliar yang bersumber dari DAK (APBN) melalui Kementerian Perdagangan RI tahun anggaran 2017.

Menanggapi hal itu, Penjabat Walikota Ambon Bodewin M. Wattimena angkat bicara. Dikatakan, pihaknya akan melakukan identifikasi dan merancang kembali apa yang harus dilakukan atas Pasar-pasar tersebut.

“Nanti kita identifikasi, saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, tapi yang sudah ada pasti kita manfaatkan. Apapun yang terjadi kemarin, itu akan menjadi tanggungjawab kami hari ini,” kata Wattimena, Selasa (30/5/2023).

Seperti contoh di Wainitu, lanjutnya, itu akan dipakai oleh UMKM, karena itu dibangun di ruang terbuka hijau sehingga tidak bisa kita pakai untuk pasar basah. Itu masalah. Kemudian di Hutumuri, bagaimana orang bisa berjualan di kuburan, dan Air Low, itu dihutan.

Dia mengatakan, pihaknya akan menjalankan program konsolidasi Pemerintah Desa/Negeri dan Kelurahan terhadap semua aspek, yang didalamnya, termasuk soal fungsikan pasar-pasar itu.

“Jadi kita akan turun secara bersama-sama di Desa/Negeri, supaya persoalan-persoalan disitu minimal bisa diambil alih Pemerintah Kota. Jadi nanti dilihat akan diselesaikan dengan cara apa, seperti yang kami lakukan dengan turun di Pasar wayame, itu sudah kita rancang akan dibuat lapak-lapak didalam,” pungkasnya. (dm2)

Bagikan: