Ambon – Provinsi Maluku merupakan provinsi kesembilan yang disambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat dalam rangka pembentukan Desa Anti Korupsi di Kota Ambon.

“Iya, KPK melalui Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat akan membentuk Desa Anti Korupsi di Ambon,” ungkap staf Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Andika Widyanto di Balai Kota Ambon, Senin (13/2/2023).

Dia menjelaskan, terdapat tiga desa di Kota Ambon yang akan dijadikan Desa percontohan Anti Korupsi yakni Negeri Rutong, Poka dan Latuhalat.

Ditambah dua Desa di Kabupaten Maluku Tenggara yakni Ohoi Yafafun dan Ohoi Elar Lamagorang.

“Ini tahun ketiga proyek Desa Anti Korupsi yang telah dijakankan. Tahun 2021 kita mulai dengan satu desa. Tahun 2022 10 desa. Dan tahun 2023 22 desa percontohan yang tersebar di

di seluruh Indonesia. Termasuk lima desa Maluku yang nantinya diseleksi,” jelasnya.

Dari lima desa tersebut akan diobservasi dan pilih satu desa untuk dijadikan desa percontohan Anti Korupsi.

“Maluku merupakan provinsi kesembilan yang kami sambangi dalam rangka proyek ini. Kenapa Maluku. Sebenarnya  tidak ada alasan, hanya saja, tujuan kita untuk mendapatkan satu Provinsi satu desa sehingga semua Provinsi akan didatangi untuk proyek ini,” ujarnya.

Untuk kriteria sendiri, sambung Andika,  tentu pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti dari provinsi itu sendiri, kementerian, pemerhati desa dalam rangka meminta masukan.

“Dan juga dari pihak kepolisian, kejaksaan dan perangkat lainnya untuk memasukan lima desa tersebut dalam daftar seleksi. Selanjutnya, jika sudah terpilih, maka kami akan melakukan monitoring dan evaluasi serta memberikan bimbingan teknis kemudian akan dinilai kelayakannya menjadi Desa Anti Korupsi,” paparnya.

“Mereka akan kita nilai layak tidaknya sebagai desa percontohan. Karena ada hal yang akan dilihat soal bagaimana pengelolaan dana desa (DD) nya. Jadi, memang yang terpilih itu yang kita anggap deaa bersih. Karena nantinya, mereka yang akan jadi contoh bagi desa lainnya di Kota Ambon dan Provinsi Maluku secara keseluruhan,” ungkap Andika. (dm2)

Bagikan: